Disebuah posyandu terdapat bidan desa yang mengabdi menjadi bidan di posyandu tersebut. Dalam minimnya peralatan kesehatan bidan tetap melaksanakan tugasnya, karena ia bercita-cita untuk menciptakan masyarakat yang sehat.
Selain masalah angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang mengkhawatirkan terdapat masalah lainnya yaitu masalah kepadatan penduduk yang berakibat pada status kesehatan di masyarakat. Hal ini juga terjadi di desa bidan tersebut. Di desanya masih banyak ibu-ibu yang enggan untuk ber-KB karena kurangnya pengetahuan tentang pemasangan KB. Melihat hal ini terus berlangsung timbullah rasa kepeduliannya untuk mengubah keadaan, maka ia menciptakan program pemsangan KB gratis dan memberikan penyuluhan agar masyarakat terdorong untuk melakukan pemasangan KB.
Jika terdapat ibu yang tidak sempat untuk pergi ke posyandu maka dengan sukarela bidan tersebut berkunjung kerumah-rumah warga bekerja sama dengan tenaga kesehatan yang lain dan aparat desa. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan minat mereka untuk berKB, sehingga tercipta keluarga kecil sejahtera dan turut serta menekan laju pertumbuhan penduduk.
Setelah program yang dilakukan oleh bidan berlangsung dapat membuahkan hasil, program tersebut mampu menekan laju pertumbuhan penduduk di desa tempat bidan mengabdi.
Karena kreatifitasnya bidan di anugerahi penghargaan sebagai bidan yang berprestasi.
Akan tetapi hal ini tidak membuatnya merasa puas. Dirinya terdorong untuk terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Bidan akan terus bertekad dan membuat program-program kesehatan yang dapat meningkatkan kesehjateraan masyarakat terutama di bidang kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar